Meskipun demikian, para peneliti dan ahli sejarah berbeda pendapat mengenai awal kemunculan tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau. Menurut Bruinessen, tarekat Naqsyabandiyah telah berkembang di Minangkabau sejak tahun 1850 M (Bruinessen, 1992). Hal senada juga dijelaskan oleh Schrieke, bahwa Syekh Ismail al-Minangkabawi merupakan mursyid
Zikir Tarekat Naqsyabandiyah bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan lisan (jahr) atau dengan sirri (qolbi). Kedua jenis zikir ini masing-masing mempunyai dasar yang diambil dari sumber hukum Islam, yakni al-Qurโan dan as-Sunnah. Zikir jahr menggunakan media lisan untuk berzikir. Hal ini terkadang tidak mudah untukSelain ke-29 tarekat yang berafiliasi ke tarekat Qadiriyah di atas, terdapat juga tarekat yang merupakan penggabungan tarekat lain ke dalam tarekat ini, yaitu tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, yang didirikan oleh Ahmad Khatib Sambas di Mekkah pada abad ke-19 (atau dua abad setelah berdirinya riba>t} Qadiriyah di Mekkah), dan berkembang luas
Pelopor dan Penyebaran Tarekat Naqsabandiyah di Nusantara. Ajaran Tarekat Naqsabandiyah di Indonesia pertama kali di perkenalkan oleh Syaikh Yusuf Al-Makassari (1626-1699). Syaikh Yusuf berasal dari Kerajaan Gowa Sulawesi. Seperti disebutkan dalam bukunya Safinah al-Najah ia telah mendapat ijazah dari Syaikh Naqsabandiyah yaitu Muhammad โAbd